Rabu, 23 Januari 2013

Tak Percaya Dokter, Ibu Ini Temukan Tumor Anaknya dengan Bantuan Googlehttp://health.detik.com/read/2013/01/23/132658/2150649/763/tak-percaya-dokter-ibu-ini-temukan-tumor-anaknya-dengan-bantuan-google?l992205755

Putro Agus Harnowo - detikHealth
Rabu, 23/01/2013 13:26 WIB

Sabina Jones dan keluarga (Foto: Daily Mail)

Shrewsbury, Inggris, Kadangkala, second opinion diperlukan agar dapat memperoleh penilaian yang akurat. Seperti halnya seorang ibu di Inggris yang tak percaya anaknya didiagnosis migrain oleh dokter. Ternyata anaknya menderita tumor otak setelah ditanyakan ke 'Mbah Google'.

Awalnya Sabina Jones (31 tahun) merasa ada yang tidak beres dengan anaknya, Kian Jones. Kian terus-menerus mengalami muntah, penglihatannya kabur dan pusing selama musim panas. Dia pun diperiksakan ke Rumah Sakit Royal Shrewsbury sebanyak 3 kali.

Hasil diagnosis awalnya menemukan bahwa Kian hanya menderita gastoentritis atau penyakit perut. Karena penyakitnya tak kunjung sembuh, diagnosisnya berubah menjadi migrain. Tapi Sabina tidak percaya begitu saja dan mencari tahu gejala penyakit anaknya di Google.

Hasil pencarian di Google menemukan bahwa dokter biasanya akan merujuk melakukan CT scan untuk mengetahui adanya masalah yang serius. Maka Sabina pun bersikeras kepada dokter agar mau melakukan pemeriksaan CT scan kepada Kian.

Ternyata hasilnya mengejutkan, ada tumor di otak Kian. Dia pun segera menjalani operasi darurat di Rumah Sakit Anak Birmingham untuk menghilangkan tumornya. Kini dia tengah menjalani tahap pemulihan dan kemoterapi rutin sebagai bagian dari pengobatannya.

"Penyakitnya terjadi lagi dengan gejala yang sama dan dia terus-menerus sakit. Saya pikir mereka akan melakukan pemeriksaan lagi. Kalau kita tidak mendorong melakukan CT scan, yang terjadi bisa saja sangat berbeda. Saya pikir terkadang mereka terlalu cepat menganggap ini sebagai hal yang tidak penting. Ini sedikit menakutkan," kata Sabina seperti dilansir Daily Mail, Rabu (23/1/2013).

Setelah Kian mendapat pengobatan, pihak keluarga akan menghadiri pertemuan dengan pejabat rumah sakit untuk membahas bagaimana diagnosis tumor Kian bisa meleset. Pihak rumah sakit juga akan menjamin bahwa kejadian serupa tidak akan terjadi lagi.

Seorang juru bicara untuk Rumah Sakit Royal Shrewsbury mengatakan bahwa pihaknya memiliki prioritas untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang tepat, aman, serta berkualitas ketika membutuhkannya.

"Tumor otak pada anak-anak sangat jarang dan bisa sulit didiagnosis karena gejalanya dapat menyerupai penyakit anak-anak lainnya yang jauh lebih umum dan kurang serius," kata juru bicara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar